Arsip Kategori: Berita Saham

4 Jenis Reksadana untuk Investasi dengan Resikonya Sendiri

4 Jenis Reksadana untuk Investasi dengan Resikonya Sendiri

4 Jenis Reksadana untuk Investasi dengan Resikonya Sendiri – Berinvestasi reksadana kini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat khususnya kalangan anak muda. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat akan investasi terus meningkat. Dalam melakukan investasi, modal saja tidak cukup. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah strategi yang tepat.

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal diperlukan strategi yang matang, hal ini juga berlaku pada semua jenis instrumen investasi. Supaya tidak salah mengambil langkah seorang investor harus memikirkan strategi dan cara investasi reksadana dengan cermat. Bila berinvestasi karena mengikuti tren tanpa memandang risiko dan tidak berpikir secara matang. Bisa jadi bukan keuntungan yang didapat justru kerugian yang akan menghampiri.

Baca Juga : Berbagai Keuntungan dan Kerugian Investasi Emas Wajib di Ketahui

Sebelum membahas tentang cara investasi reksadana yang tepat ada baiknya jika kamu mengenal jenis-jenis reksadana. Mengenal setiap jenis reksadana akan membantu kamu terhindar dari risiko kerugian. Alasannya karena setiap jenis reksadana memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Berikut penjelasan mengenai 4 jenis reksadana selengkapnya.

Reksadana Saham


Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang memiliki tingkat risiko paling tinggi namun menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan jenis reksadana yang lain. Reksadana saham lebih sesuai untuk tipe investor yang memiliki profil risiko agresif karena pada dasarnya reksadana saham mengadopsi prinsip high risk high return. Manajer investasi yang mengelola reksadana saham akan menginvestasikan sebagian besar dana investor ke dalam instrumen saham dan sisanya ke pasar uang. Cara investasi reksadana saham dibutuhkan strategi yang matang dan pemilihan waktu yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Reksadana Pasar Uang


Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang paling rendah risiko dan sesuai untuk investor konservatif. Walaupun tingkat risikonya terbilang rendah, keuntungan yang ditawarkan cukup besar karena di atas suku bunga deposito bank. Dana yang terkumpul dari para investor akan diinvestasikan oleh manajer investasi yang mengelola ke dalam instrumen pasar uang atau surat utang berharga yang memiliki tanggal jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Cara investasi reksadana pasar uang terbilang cukup mudah dan tidak diperlukan pemilihan waktu, investor bisa melakukan investasi kapan saja.
Contohnya seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan sertifikat deposito, berikut penjelasan mengenai dua jenis surat utang tersebut.

  • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
    Sertifikat Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintahan yang umumnya memiliki jangka waktu mulai 1 hingga 12 bulan. Keuntungan yang didapatkan dari tingkat suku bunga yang diberikan dari lelang Bank Indonesia.
  • Sertifikat Deposito
    Sertifikat deposito merupakan jenis surat berharga yang diterbitkan bank kepada investor yang menanamkan modalnya ke deposito. Di dalam surat berharga tersebut tertera besaran suku bunga dan periode waktu jatuh tempo. Biasanya suku bunga deposito yang dikelola oleh manajer investasi lebih tinggi dibandingkan deposito yang dilakukan secara perseorangan.

Reksadana Pendapatan Tetap


Jenis reksadana satu ini memiliki penawaran imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang. Namun, dengan risiko yang tergolong rendah tidak heran jika banyak investor baru yang memilih reksadana pendapatan tetap. Manajer investasi yang mengelola produk reksadana pendapatan tetap akan menginvestasikan sebagian besar dana investor ke dalam instrumen yang memiliki nilai keuntungan yang tetap. Sebagian besar dana kelolaannya akan diinvestasikan ke obligasi dan sisanya diinvestasikan ke pasar uang.
Bagi yang belum tahu apa itu obligasi yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta maupun pemerintah dengan imbal hasil yang telah ditentukan. Keuntungan yang didapat dari instrumen obligasi cenderung stabil sehingga bisa dikatakan pendapatan yang diterima nilai akan tetap dan tidak mengalami fluktuasi yang signifikan.

Reksadana Campuran


Kedua jenis reksadana sebelumnya lebih dikhususkan untuk investor yang tidak ingin menghadapi risiko tinggi. Berbeda dengan jenis reksadana campuran yang mana jenis reksadana ini lebih sesuai untuk investor moderat. Investor moderat adalah tipe investor yang ingin mendapatkan keuntungan besar namun tidak ingin mengambil risiko yang terlalu tinggi. Jadi mereka tipe investor yang cukup berani tapi penuh dengan kehati-hatian karena tidak ingin mengalami kerugian yang fatal. Manajer investasi yang mengelola reksadana campuran akan menginvestasikan dana investor ke dalam beberapa instrumen, di antaranya:

  • Saham
  • Obligasi
  • Pasar uang

Cara Memaksimalkan Keuntungan pada Investasi Reksadana

Agar investasi yang dilakukan dapat mendatangkan keuntungan yang besar, kamu perlu memperhatikan beberapa hal. Pada penjelasan berikut akan ada tips mengenai cara memaksimalkan keuntungan pada investasi reksadana.

Pilih yang Sesuai dengan Tujuan


Pertama pilihlah jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi yang direncanakan. Misalnya tujuan berinvestasi adalah untuk menyimpan dana darurat agar lebih berkembang nilainya, maka jenis reksadana yang paling tepat adalah reksadana pasar uang. Selain rendah, risiko reksadana pasar uang juga memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

Pilih yang Sesuai dengan Profil Risiko


Kenali profil risikomu untuk mengetahui jenis Reksadana apa yang sesuai, pada dasarnya ada 3 jenis profil risiko yakni konservatif, moderat, dan agresif. Tipe konservatif lebih cocok memilih Reksadana pasar uang, tipe moderat lebih cocok memilih Reksadana pendapatan tetap atau campuran, sedangkan tipe agresif lebih cocok memilih Reksadana saham.

Tentukan Strategi Investasi


Ada dua strategi investasi yang banyak diterapkan para investor reksadana, yaitu strategi investasi sekaligus dan berkala. Strategi investasi berkala lebih tepat untuk investor yang memiliki modal terbatas dan baru mencoba. Sementara strategi investasi sekaligus lebih sesuai untuk investor yang memiliki dana besar dan pintar memprediksi timing investasi biasanya didominasi investor yang sudah profesional.

Terus Belajar dan Ikuti Perkembangan Informasi


Meskipun investasi reksadana tidak menuntut kamu untuk melakukan analisis dan memprediksi pasar. Tetap saja kamu harus terus belajar dan mengikuti tren perkembangan pasar untuk mengetahui potensi-potensi yang bisa dijadikan peluang. Jadi, jangan malas untuk mempelajari suatu hal baru dan mengikuti perkembangan pasar untuk memaksimalkan investasi.

Investasi Reksadana dengan digibank by DBS

digibank by DBS tidak hanya memberikan layanan digital banking biasa tapi juga menawarkan kemudahan pembelian produk reksadana. Kini kamu bisa mulai berinvestasi dengan mudah, aman, dan praktis. Berikut ini keunggulan dalam layanan pembelian produk reksadana melalui Aplikasi digibank by DBS.

Mudah Memilih Produk yang Tepat dengan 3 Kategori Reksadana


Kamu bisa memilih produk reksadana yang tepat berdasarkan 3 kategori produk yang dikelompokkan berdasarkan kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik.

Beli, Jual, dan Switch Bisa Dilakukan di Satu Aplikasi


Kini kamu bisa dengan mudah melakukan pembelian, penjualan, hingga switch investasi secara langsung melalui aplikasi. Bahkan proses registrasi SID juga bisa dilakukan dengan mudah di Aplikasi digibank by DBS.

Tersedia Lebih dari 50 Produk


Tidak perlu takut dengan pilihan produk yang terbatas karena digibank by DBS menyediakan lebih dari 50 produk reksadana yang bisa dipilih dengan leluasa.

Cukup dengan Modal Rp100.000 untuk Mulai Investasi


Tidak perlu menyediakan modal dalam jumlah besar kini kamu bisa membeli produk reksadana dengan minimal modal sebesar Rp100.000 saja.

Investasi Secara Berkala Menjadi Lebih Fleksibel dengan digibank by DBS


Kamu bisa mulai investasi reksadana dengan modal kecil secara berkala dengan lebih mudah menggunakan Aplikasi digibank by DBS. Caranya dengan memilih pembelian berkala tanpa harus melakukan registrasi ulang pada pembelian berikutnya. Kamu juga bisa mengubah nominal investasi dan tanggal pendebetan langsung di aplikasi.

6 Produk Kecantikan dari Israel di Boikot dari Pasaran

6 Produk Kecantikan dari Israel di Boikot dari Pasaran

6 Produk Kecantikan dari Israel di Boikot dari Pasaran – Konflik Israel dan Hamas di jalur Gaza yang makin memanas dan tidak kunjung selesai menimbulkan simpati yang meluas di seluruh dunia terhadap warga Palestina. Banyaknya tayangan media sosial yang memperlihatkan penderitaan bangsa Palestina membuat warga Indonesia yang bersimpati dengan perjuangan bangsa Palestina dengan cara memboikot produk-produk Israel yang di jual di Indonesia. Seruan untuk memboikot produk Israel yang beredar di Indonesia menyebar luas di media sosial. Produk-produk ini banyak di pasar Indonesia walaupun negara Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel. Seruan boikot produk Israel pun akhirnya semakin masif. Bukan hanya produk-produk yang pro Israel, melainkan ada juga produk kecantikan yang berasal dari Israel dan sudah ternama di dunia.  Sejumlah produk kecantikan asal Israel bahkan sudah masuk pasar Indonesia dan dijual di e-commerce.

AHAVA

AHAVA adalah produk Israel yang fokus dengan bahan-bahan alami. Produknya lengkap ada moisturizer, serum, dan cleanser yang diformulasikan untuk kelembapan dan revitalisasi kulit. Sejumlah skincare milik AHAVA pun cukup dikenal di Indonesia dan dijual di e-commerce Tanah Air.

Dr. Fischer

Dr. Fischer adalah salah satu merek produk kecantikan yang berasal dari Israel dan telah diakui secara internasional. Merek ini dikembangkan oleh seorang ahli dermatologi terkenal, Dr. Eliyahu Fischer, yang memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dalam bidang perawatan kulit. Salah satu produk unggulan dari Dr. Fischer adalah rangkaian perawatan kulit dengan kandungan minyak zaitun organik murni.

Minyak zaitun dikenal memiliki banyak manfaat bagi kulit, seperti melembapkan dan meremajakan kulit serta melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas. Dr. Fischer juga menghadirkan berbagai produk lainnya untuk memenuhi kebutuhan perawatan wajah dan tubuh. Misalnya, mereka menawarkan serum anti-aging yang membantu mengurangi tanda-tanda penuaan pada wajah, seperti kerutan dan garis halus.

Careline

Careline merupakan salah satu merek produk kecantikan Israel yang didirikan pada tahun 1982. Brand ini adalah salah satu merek kecantikan internasional terkemuka. Careline merupakan salah satu merek produk kecantikan Israel yang didirikan pada tahun 1982. Brand ini adalah salah satu merek kecantikan internasional terkemuka.

Moroccanoil

Produk rambut Moroccanoil sudah dikenal secara internasional. Produknya terdiri dari sampo, serum rambut, hingga hair spa. Produk yang berbasis argan oil tersebut dirilis pada 2007 dan produknya sukses go international. Di Indonesia sendiri, produk-produk Moroccanoil bebas dijual di e-commerce.

Sabon

Sabon adalah merek kecantikan yang berasal dari Israel dan telah menjadi favorit di seluruh dunia. Toko SABON pertama dibuka pada Agustus 1997 di Sheinkin Street, di jantung kota Tel Aviv. Kisah SABON dimulai dengan pembuatan sabun buatan tangan yang kuat berdasarkan formula Australia berusia 70 tahun, dijual segar dan dalam jumlah per pon. Salah satu produk andalan dari Sabon adalah koleksi mereka yang mengandung Dead Sea Salt, yaitu garam mineral kaya akan nutrisi dari Laut Mati. Selain itu, Sabon juga menawarkan berbagai macam sabun mandi dengan varian aroma yang sangat menenangkan seperti lavender, rosemary, dan green tea.

L’Oreal

 L’Oreal bukanlah produk yang berasal dari Israel. Namun, perusahaan Paris tersebut berafiliasi dengan Israel pada pertengahan 90-an. L’Oreal memiliki pabrik di kota Migdal Ha’emek, Israel. Desa yang dibangun pabrik L’Oreal tersebut dulunya adalah tanah milik Palestina yang diusir oleh Israel. Warga asli Palestina mendapatkan diskriminasi dan tidak diizinkan tinggal di sana karena mereka bukanlah Yahudi.

Teknik dan Analisis dalam Permainan Investasi Saham

Teknik dan Analisis dalam Permainan Investasi Saham

Teknik dan Analisis dalam Permainan Investasi Saham – Ketika menjalankan investasi saham, Smart People sudah pasti memerlukan langkah – langkah analisis yang tepat. Mulai dari analisis teknikal saham hingga fundamental yang lazim diketahui sehingga para investor dapat mengetahui apakah saham yang akan dibeli layak atau tidak. Secara umum, analisis teknikal banyak dilakukan untuk mempelajari kinerja dan pergerakan harga dengan melakukan sejumlah pengukuran. Berbeda dengan analisis fundamental yang lebih mengedepankan dasar-dasar ekonomi suatu perusahan. Lebih detail, berikut pengertiannya:

Adapun perusahaan yang diproyeksikan mulai dari PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) yang bergerak di bidang kontraktor, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) di bidang distribusi dan perdagangan gas alam, hingga PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) di bidang pertambangan.

Terdapat juga PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) yang bergerak di bidang produsen perekat velcro dan webbing tape, PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) di bidang industri tekstil, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) di bidang perdagangan bahan kimia, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) di bidang konstruksi gedung, hingga PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) di bidang perhotelan.

Dari kedelapan perusahaan di atas, Smart People dapat memilih salah satu hingga beberapa saham perusahaan yang menurut Anda tepat. Tentunya, pastikan kembali dengan melakukan analisis teknikal saham hingga memperhatikan fundamental setiap perusahaan secara baik. Dilansir dari CNBC Indonesia, setidaknya ada beberapa pertimbangan yang dapat diperhatikan:

Kegunaan Dana Segar

Smart People juga harus mengecek kegunaan dari dana segar yang diperoleh pada saat aksi korporasi tersebut. Secara umum, saham yang menarik adalah saham yang IPO menggunakan dana untuk modal kerja atau ekspansi. Dari beberapa data yang ada, rata-rata saham yang akan IPO akan menggunakan dana untuk modal kerja perseroan, kecuali MSJA yang akan menggunakan 30% dana untuk pembayaran utang dan NICE yang belum menentukan penggunaannya.

Itulah beberapa hal mengenai analisis teknikal dan fundamental saham yang sudah pasti harus dipahami oleh para investor. Smart People juga perlu mengatur strategi yang tepat, terlebih jika ada perusahaan yang akan segera melantai ke bursa saham.

Untuk memaksimalkan strategi dalam investasi saham, Smart People tentu harus menggunakan aplikasi saham yang tepat. Gunakan RHB Tradesmart ID yang sudah dibekali dengan fitur-fitur terkini sehingga Smart People dapat melakukan analisis saham secara maksimal.

Cek Bonus Waran

Selain melihat dari valuasinya, saham IPO yang cukup menarik untuk Smart People koleksi yakni yang membagikan bonus waran. Sejumlah emiten memang kerap membagikan bonus waran secara gratis sebagai pemanis saat IPO.

Dari delapan saham emiten yang diproyeksikan akan segera melantai, setidaknya ada 4 saham yang membagikan waran, yaitu SMLE, CGAS, ACRO, dan MANG. Dengan memilih saham-saham tersebut, Smart People dapat memperoleh hasil secara cuma-cuma dari bonus waran.

Perhatikan Valuasi Paling Murah

Salah satu pertimbangan dalam memilih saham menggunakan analisis fundamental yakni dengan melihat Price Earning Ratio (PER). Saham dengan nilai PER yang tinggi sering dianggap saham yang mahal. Meski demikian, semakin tinggi nilai PER menunjukkan potensi perkembangan saham tersebut.

Jika dilihat lebih mendalam menggunakan metrik valuasi PER, saham-saham yang berpotensi IPO di Januari 2024 di atas memiliki nilai yang beragam. Adapun saham yang paling murah yakni saham MSJA dengan nilai PER 16,4 – 23 kali dengan saham yang paling tinggi adalah ACRO (72,7 – 76,3 kali).

Analisis Teknikal Saham

Pada aktivitas investasi saham, analisis teknikal banyak dipakai dalam melihat perkembangan harga saham tersebut. Dengan demikian, Smart People akan lebih banyak memperhatikan pola kenaikan maupun penurunan harga suatu saham perusahaan.

Umumnya, alat analisis yang dipakai berupa indikator teknis berupa diagram atau grafik. Terlebih, pola perubahan harga memang akan lebih mudah divisualisasikan dengan indikator tersebut. Oleh karena itu, Smart People harus mulai belajar membaca dan memahami setiap pergerakan yang ada.

Secara lebih detail, setidaknya terdapat dua jenis indikator yang akan digunakan, yaitu indikator overlays berupa garis yang menunjukkan tren naik-turunnya saham seperti Moving Average (MA) dan Bollingers Bands yang dapat dilihat di atas atau di bawah garis candle.

Analisis Fundamental Saham

Selain menghitung berbagai analisis secara teknis, seorang investor juga harus mulai memahami fundamental saham tersebut. Proses analisis ini dilakukan dengan mengamati hal-hal yang ada hubungannya dengan kondisi keuangan suatu perusahaan.

Analisis fundamental juga mempertimbangkan hal-hal yang akan menggerakan harga suatu saham tersebut. Mulai dari kinerja keuangan, tingkat persaingan usaha, analisis pasar, hingga ekonomi makro dan mikro. Fokus analisis ini umumnya dilakukan oleh para investor saham.

Selain itu, analisis fundamental lebih banyak mempelajari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal inilah yang kemudian membuat analisis fundamental tersebut menggunakan berbagai data penting seperti PER, PBV, DER, EPS, hingga ROE.

7 Katagori Saham untuk Investasi Bagi Smart People

7 Katagori Saham untuk Investasi Bagi Smart People

7 Katagori Saham untuk Investasi Bagi Smart People – Sebelum mulai berinvestasi, mengetahui berbagai kategori saham sudah pasti harus dilakukan. Dengan demikian, Smart People sebagai investor akan mengetahui lebih jauh mengenai saham mana saja yang terbaik untuk melakukan investasi.  Pada dasarnya, saham terbagi dalam beberapa jenis. Jika didasarkan pada cara klaimnya, jenis saham dibedakan menjadi saham biasa maupun saham preferen. Keduanya dibedakan berdasarkan prioritas pembagian dari hasil saham tersebut. Apabila didasarkan pada cara peralihannya, beberapa ahli sepakat membagi saham menjadi dua, yaitu bearer share maupun registered share. Hal ini didasarkan pada peralihannya yang menggunakan prosedur khusus atau tidak.

Kendati demikian, setiap ahli bahkan memiliki pendapatnya masing-masing mengenai jenis atau kategori saham. Bagaimanapun pembagiannya, memahami kategori atau jenis saham akan sangat membantu Smart People dalam memilih saham mana yang cocok untuk aktivitas investasi. Ketika Smart People berencana membeli saham suatu emiten, jenis atau kategori saham perlu menjadi pertimbangan atau patokan. Hal ini karena bentuk investasi yang cukup beragam sehingga aktivitas investasi dapat terhindar dari berbagai kerugian. Ada sejumlah kategori saham berdasarkan pendapat para ahli maupun berbagai sumber lainnya. Hanya saja secara umum, berikut 7 kategori saham yang sejatinya menjadi hal wajib untuk Smart People ketahui:

Cyclical Stock

Alias saham siklikal merupakan saham perusahaan yang penjualan dan harga sahamnya sangat tergantung dengan kondisi ekonomi atau siklus bisnis saat ini. Apabila kondisi ekonomi melambat, maka harga saham cenderung turun. Jika ekonomi membaik, maka harga saham akan naik. Hal ini dikarenakan saham siklikal seringkali berasal dari sektor-sektor yang rentan dengan perubahan kondisi ekonomi. Adapun contoh saham yang dimaksud seperti dari sektor otomotif, properti, hingga sektor energi.

Speculative Stock

Saham spekulatif merupakan jenis saham dengan hasil yang tinggi namun tidak konsisten dari satu waktu ke waktu tertentu. Buat Smart People yang memiliki profil risiko high risk, jenis saham yang satu ini cenderung lebih cocok untuk dimiliki. Saham jenis ini bahkan banyak diperjualbelikan di bursa. Hal yang cukup wajar mengingat potensinya juga cukup besar. Akan tetapi, pergerakannya terbilang fluktuatif dan sulit ditebak sehingga harus berhati-hati saat memilih jenis saham tersebut.

Dividend Stock

Saham dividen merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham kepada para investor. Saham ini dapat meningkatkan jumlah lembar saham dengan diimbangi turunnya harga saham. Dengan proporsi yang sama, saham ini mengakibatkan kekayaan investor tetap.

Pada kategori saham yang satu ini, investor akan mendapat peningkatan pada jumlah sahamnya. Akan tetapi jika pembagian dividen dilakukan karena adanya faktor lain, maka penambahan jumlah lembar saham akan berpengaruh terhadap harga pasar saham tersebut.

Income Stock

Jenis saham yang satu ini juga wajib untuk Smart People ketahui dikarenakan income stock menjadi saham emiten yang selalu membayarkan dividen lebih besar dari dividen rata-rata di tahun sebelumnya. Dengan kata lain, pendapatan pemilik saham akan semakin meningkat. Meskipun hasilnya besar, tentunya sebanding dengan risiko yang ditanggung. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat sehingga Smart People dapat mengelola saham agar tidak mengalami kerugian yang berarti. Dari berbagai kategori saham di atas, tentunya penting untuk memilih jenis saham mana yang cocok sesuai tingkat profil risiko maupun kebutuhan Smart People. Untuk lebih memaksimalkan hasil investasi, Smart People juga memerlukan aplikasi investasi yang tepat.

 Blue Chip Stock

Jenis saham yang juga disebut dengan saham lapis satu ini merupakan kategori saham yang paling disenangi oleh para investor, terutama investor pemula. Hal ini karena jenis saham ini terbilang aman namun tetap dapat memberikan hasil yang maksimal.

Saham blue chip merupakan jenis saham dengan kapitalisasi pasar yang besar di atas 10 triliun. Pembagian hasil dari saham ini juga terbilang stabil dan konsisten. Tidak mengherankan karena jenis saham yang juga disebut LQ45 ini dikeluarkan oleh perusahaan bereputasi tinggi.

Growth Stock

Growth stock alias saham berkembang merupakan saham yang sekilas mirip dengan blue chip stock. Hal ini karena tingkat pertumbuhan pendapatan yang cenderung tinggi serta dikenal dengan perusahaan yang mempunyai reputasi baik.

Umumnya, kategori saham ini juga masih terbagi dalam dua jenis, yaitu well-known yang merupakan saham dari badan usaha para petinggi, serta lesser-known yang merupakan saham-saham growth stock dari perusahaan yang terbilang masih kurang populer.

Defensive Stock

Merupakan contoh saham yang berasal dari emiten dengan bidang kerja yang meliputi industri harian yang digunakan masyarakat. Saham ini bahkan cenderung tidak terpengaruh dengan kondisi resesi karena daya beli untuk produk perusahaan tersebut cenderung stabil setiap harinya.

Umumnya, saham ini berasal dari perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan masyarakat dengan permintaan pasar yang stabil. Hal ini menjadikan defensive stock juga kerap disebut sebagai saham non-siklikal.

Penurunan Laba Pasar Saham UNVR di Pasar Saham

Penurunan Laba Pasar Saham UNVR di Pasar Saham

Penurunan Laba Pasar Saham UNVR di Pasar Saham – Penurunan harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berlanjut, bahkan penurunannya telah mencapai 11,7% dalam tiga hari terakhir. Penurunan harga saham Unilever dipicu oleh pelemahan kinerja keuangan perseroan sepanjang semester I. Berdasarkan data BEI, harga saham Unilever Indonesia telah anjlok dari level penutupan akhir pekan lalu Rp 4.290 menjadi Rp 3.840 hingga penutupan Kamis  atau anjlok 11,7%. Penurunan tersebut juga memicu penurunan kapitalisasi pasar (market cap) saham berkode UNVR tersebut menjadi Rp 146,96 triliun.

Bahana Sekuritas dalam riset terbaru menyebutkan bahwa realisasi penurunan laba bersih UNVR pada semester I sudah sesuai estimasi, meski labanya turun 19,6% menjadi Rp 2,8 triliun. Namun, perolehan tersebut di bawah konsensus analis.

“Realisasi kinerja perseroan pada kuartal II mengecewakan dengan pencapaian di bawah target pendapatan. Penurunan dipengaruhi oleh peningkatan persaingan dengan brand lokal dan penurunan daya beli konsumen,” tulis Bahana Sekuritas dalam riset tersebut. Sebelumnya, RHB Sekuritas Indonesia memilih untuk memangkas turun target kinerja keuangan UNVR. Pemangkasan tersebut berimbas terhadap revisi turun target harga saham UNVR.

Target Laba Bersih UNVR di Prediksi Turun

RHB Sekuritas juga merevisi turun target laba bersih UNVR tahun ini dari Rp 5,75 triliun menjadi Rp 5,29 triliun. Begitu juga dengan proyeksi pendapatan direvisi turun dari Rp 42,32 triliun menjadi Rp 39,36 triliun. Penjualan kepada pihak terafiliasi terbesar yakni ke Unilever Asia Private Limited, Unilever (Malaysia) Holdings Sdn Bhd, Unilever Philippines, Inc., Unilever EAC Myanmar Company Limited, Unilever Australia Ltd, dan Unilever Thai Trading Limited.

Perseroan mencatatkan laba bruto Rp 10,25 triliun, juga turun dari sebelumnya Rp 11,18 triliun, sementara harga pokok penjualan turun menjadi Rp 9,93 triliun dari Rp 10,59 triliun. Adapun beban pemasaran dan penjualan berhasil diturunkan menjadi Rp 4,22 triliun dari sebelumnya Rp 4,29 triliun.

Per Juni, jumlah aset tercatat Rp 20,27 triliun, dari Desember Rp 20,53 triliun di mana kas dan setara kas berkurang drastis menjadi Rp 526,36 miliar dari Desember 2020 sebesar Rp 844,08 miliar. Total kewajiban mencapai Rp 16,26 triliun dari Desember Rp 15,59 triliun, dengan ekuitas Rp 4,01 triliun dari Desember Rp 4,94 triliun. Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia, menyampaikan bahwa pertumbuhan pasar FMCG (Fast Moving Consumer Goods) belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19. Ini yang menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori basic.

Harga Wajar UNVR

Analisis Bareksa mencoba untuk menghitung harga wajar UNVR dengan sebuah metode sederhana yakni relative valuation berbasis price to earning ratio (PER) yakni perbandingan harga saham (price) terhadap laba per lembar saham (earning per share / EPS). Langkah pertama adalah menentukan EPS, di mana EPS yang digunakan haruslah EPS tahunan. EPS tahunan berbeda definisinya dengan EPS kuartalan.

Misalkan EPS tahun adalah keuntungan per lembar saham selama periode 1 Januari – 31 Desember 2017, sementara EPS kuartal I tahun hanya menunjukkan keuntungan selama 1 Januari – 31 Maret . EPS Kuartal I adalah untuk periode laporan keuangan 1 Januari – 31 Maret. Untuk mendapatkan data EPS Tahunan berarti harus menambahkan EPS Kuartal 1 2018 dengan EPS Tahunan 2017. Namun penambahan ini akan menyebabkan periode EPS menjadi lebih dari 1 tahun, yaitu dari 1 Januari – 31 Maret . Untuk itu perlu dikurangi lagi dengan EPS Kuartal 1 . Adapun secara matematika, bisa digambarkan sebagai berikut.

EPS Annualized Kuartal 1 Tahun

= EPS Q1 + EPS Tahunan 2017 – EPS Q1
= (1 Jan – 31 Maret ) + (1 Jan – 31 Des ) – (1 Jan – 31 Maret )
= Rp 241 + Rp 918 – Rp 257
=Rp 902

Setelah mendapatkan angka EPS yang disetahunkan tersebut, langkah berikutnya adalah menentukan angka PER untuk mendapatkan harga wajar UNVR.

Harga Saham Anjlok

Sementara itu, merespons kinerja yang kurang memuaskan tersebut harga saham UNVR pada perdagangan kemarin ditutup anjlok 5,51 persen di level RP 48.000 per saham. Terlihat adanya aksi tekanan jual yang cukup tinggi pada saham ini yang ditandai dengan volume besar serta outflow asing yang besar senilai Rp 156,27 miliar.

5 Saham Terbaik di Prediksi Akan Naik Harga

5 Saham Terbaik di Prediksi Akan Naik Harga

5 Saham Terbaik di Prediksi Akan Naik Harga – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren kenaikan atau bullish pada hari ini, Rabu, (17/1/2024), usai parkir di zona hijau pada perdagangan kemarin. Analis merekomendasikan saham ADRO, BBCA hingga GOTO.  Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa, (16/1/2024) IHSG menguat 0,26% ke 7.242,78. Sehingga IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini.  Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih berada dalam konsolidasi di atas support minor 7.205 sehingga berpeluang melanjutkan struktur bullish wave b menuju 7.300-7.350.   “Level support IHSG berada di 7.111 hingga 6.931 sementara level resistennya di 7.300 hingga 7.503,” ujar Ivan

PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA)

Berikutnya, saham ESSA ditutup stagnan di level Rp590 pada 16 Januari 2024. ESSA dapat memperpanjang struktur wave [i] menuju Rp665 apabila menembus ke atas resisten terdekat di level Rp625. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Binaartha Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham ESSA dengan target harga terdekat di Rp625.

PT United Tractors Tbk. (UNTR)

UNTR ditutup melemah di level Rp24.600 pada kemarin. UNTR diperkirakan melanjutkan pembentukan wave (a) menuju Rp25.775 jika menembus ke atas Rp24.850 sebagai data macau resisten Fibonacci terdekat. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bullish. Rekomendasi trading buy disematkan untuk saham UNTR pada rentang harga Rp23.900-Rp24.325 dengan target harga terdekat di Rp24.850.

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)

Saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ditutup melemah di level Rp2.500 pada 16 Januari 2024. ADRO akan membalikkan tren apabila menembus ke atas fraktal Rp2.650. Namun selama harga tetap di bawah Rp2.650 maka pembentukan wave [b] menuju 2220 dapat berlanjut. Rekomendasi hold atau buy on weakness untuk saham ADRO pada rentang harga Rp2.330-Rp2.360 dengan target harga terdekat di Rp2.650.

PT Bank Central Asia Tbk.

BBCA ditutup melemah di level Rp9.700 pada perdagangan kemarin. BBCA sedang menguji resisten terdekat di level Rp9.800 dan diperkirakan akan memulai pullback jika resisten tersebut masih bertahan. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish. Adapun saham BBCA mendapatkan rekomendasi hold atau take profit sebagian di Rp9.800 sebagai target harga terdekat.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)

Saham GOTO ditutup melemah di level Rp90 pada Selasa, (16/1/2024). Saham GOTO akan melanjutkan tren naiknya selama harga masih di atas Rp87 sebagai support. Adanya penembusan di atas Rp97 dapat memicu ekstensi menuju Rp105. Berdasarkan indikator MACD menandakan togel hongkong momentum bullish. Rekomendasi trading buy disematkan untuk saham GOTO pada rentang harga Rp87-Rp90 dengan target harga terdekat di Rp97.

8 Faktor Ambruknya Harga Indeks Saham

8 Faktor Ambruknya Harga Indeks Saham

8 Faktor Ambruknya Harga Indeks Saham – Saham menjadi salah satu pilihan investasi yang populer dan menawarkan tingkat keuntungan tinggi. Hanya saja, pasar saham mempunyai karakteristik harga yang naik turun atau punya volatilitas tinggi. Kamu pun bisa mendapatkan imbal hasil menguntungkan kalau mampu memahami mengapa harga saham naik turun.  Para ahli mengungkapkan, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan harga pada saham. Beberapa faktor tersebut meliputi:

Kondisi Politik dan Regulasi

Situasi politik negara serta penerapan regulasi tertentu oleh pemerintah dapat pula menimbulkan perubahan pada harga saham perusahaan. Kedua faktor ini memiliki pengaruh besar pada togel macau stabilitas ekonomi sebuah negara. Dalam banyak kasus, kebijakan serta situasi politik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas bisnis sebuah perusahaan. Bahkan pengaruh kebijakan dapat muncul meski pemerintah belum secara resmi mengumumkannya. Beberapa contoh situasi politik serta regulasi yang berpengaruh pada nilai saham di antaranya:

  • Situasi menjelang pemilihan umum (pemilu)
  • Kebijakan terkait ekspor impor
  • Regulasi berkaitan dengan aktivitas penanaman modal asing (PMA)

Kinerja Sektor atau Industri

Perubahan harga saham bisa pula terjadi karena pengaruh sektor atau lingkup industri sebuah perusahaan. Adanya pertumbuhan yang positif dalam sebuah sektor, mendorong peningkatan harga saham dari para pelaku bisnis di bidang tersebut.

Sebagai contoh adalah kinerja positif dari perusahaan yang berkecimpung dalam bidang teknologi serta kesehatan selama pandemi COVID-19. Kinerja positif tersebut mendorong adanya kenaikan harga saham dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kedua bidang itu.

Faktor Perubahan Kepemilikan atau Manajemen

Faktor terakhir yang menjadi pengaruh mengapa harga saham naik turun adalah ketika terdapat aksi korporasi berupa perubahan kepemilikan atau manajemen. Perubahan kepemilikan atau manajemen bisa terjadi dalam bentuk merger serta akuisisi. Merger merupakan kondisi ketika ada beberapa perusahaan yang melakukan kebijakan peleburan bisnis menjadi sebuah entitas baru. Selanjutnya, perusahaan lama tidak lagi menjalankan operasional bisnis. Sementara itu, kepemilikan saham di perusahaan baru berlaku sesuai dengan kesepakatan saat merger.

Sementara itu, akuisisi terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih kepemilikan saham perusahaan lain. Proses akuisisi berlangsung saat perusahaan membeli saham dalam jumlah besar dan menjadi pemegang saham mayoritas. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai kekuasaan dalam melakukan penggantian manajemen.

Sekarang kamu sudah tahu berbagai faktor mengapa harga saham naik turun, kan? Pengetahuan ini pun bisa membantu kamu dalam melakukan pengambilan keputusan dalam berinvestasi saham https://momotarosushius.com/ secara lebih baik dan objektif.  Selain investasi, jangan lupa untuk tetap mengelola usaha dengan baik. Apalagi, tingkat persaingan usaha saat ini kian ketat. Biar tetap kompetitif, kamu perlu memperhatikan kenyamanan para pelanggan, terutama dalam proses bertransaksi.

Faktor Dividen

Faktor selanjutnya yang memiliki pengaruh dan menjadi alasan mengapa harga saham naik turun adalah dividen. Tingkat permintaan terhadap sebuah saham bisa menurun atau meningkat karena iming-iming besaran dividen yang bisa didapatkan oleh investor.

Meningkatnya permintaan terhadap sebuah saham dapat mendorong kenaikan harganya. Oleh karena itu, tak heran kalau kamu menemukan banyak investor yang tertarik untuk memiliki saham perusahaan besar dengan peluang dividen yang menjanjikan.

Dalam praktiknya, perusahaan dapat melakukan pembagian dividen secara rutin setelah pengumuman laporan keuangan. Ada 2 tipe dividen yang bisa kamu dapatkan dari kepemilikan saham di sebuah perusahaan, yaitu dividen dalam bentuk tunai dan dividen yang berupa bonus saham.

Faktor Teknis

Saham sebuah perusahaan bisa juga mengalami kenaikan atau penurunan karena berbagai faktor yang sifatnya teknis. Faktor teknis tersebut meliputi, pergerakan rata-rata saham, pola grafik, atau volume perdagangan.

Sebagai contoh, ketika menjadi seorang investor saham, kamu perlu memiliki pemahaman dalam membaca grafik harga saham. Pemahaman tentang grafik tersebut dapat membantu kamu dalam mengambil keputusan apakah ingin buy, hold, atau sell.  Berkaitan dengan pola grafik saham, ada banyak chart pattern yang kerap menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan. Beberapa pola tersebut di antaranya adalah:

  • Double top dan double bottom
  • Bullish dan bearish pennant
  • Rising dan falling wedge
  • Bullish dan bearish rectangle pattern
  • Head and shoulder dan inverted head and shoulder

Kinerja Keuangan Perusahaan

Alasan pertama mengapa harga saham naik turun adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan yang positif atau bertumbuh dengan baik dapat mendorong kenaikan harga saham. Sementara itu, kinerja keuangan perusahaan yang buruk berdampak pada penurunan nilai saham.

Kamu dapat menilai kinerja perusahaan dengan membaca laporan keuangan perusahaan. Ada berbagai parameter yang dapat kamu gunakan dalam menilai kinerja perusahaan, termasuk di antaranya adalah:

  • Margin laba kotor
  • Rasio modal kerja
  • Rasio perputaran persediaan atau inventory turnover ratio
  • Rasio likuiditas atau current ratio
  • Leverage

Faktor Ekonomi Makro

Alasan mengapa harga saham naik turun selanjutnya adalah karena pengaruh ekonomi makro. Istilah ekonomi makro merujuk pada kondisi ekonomi yang memiliki pengaruh pada aspek luas, mencakup masyarakat umum, pasar, serta perusahaan. Beberapa contoh faktor yang termasuk dalam kelompok ekonomi makro dan berpengaruh pada nilai saham perusahaan di antaranya adalah:

  • Angka inflasi dan deflasi
  • Aktivitas ekspor impor
  • Pendapatan per kapita
  • Pertumbuhan ekonomi
  • Tingkat suku bunga

Sentimen Pasar

Kamu perlu pula memahami pengaruh sentimen pasar yang bisa menjadi alasan mengapa harga saham naik turun. Sentimen pasar dapat kamu ketahui dengan memperhatikan sikap dari para pelaku pasar. Biasanya, kamu akan menjumpai adanya konsensus dari para pelaku pasar tersebut dalam mengantisipasi situasi tertentu. Dalam praktiknya, para investor menggambarkan sentimen pasar dalam dua istilah, yaitu bearish dan bullishBullish adalah kondisi ketika terjadi kenaikan harga. Sementara itu, bearish merupakan situasi saat harga saham mengalami penurunan.

Informasi Singkat Tentang Perdagangan Harga Saham di Indonesia

Informasi Singkat Tentang Perdagangan Harga Saham di Indonesia

Informasi Singkat Tentang Perdagangan Harga Saham di Indonesia – Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari IHSG melemah tapi masih bertahan di atas level 7.200-an kemarin. IHSG ditutup melemah 0,14% atau berkurang 10,05 poin menjadi 7.209,62 pada Kamis (21/12) dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,12% atau bertambah 1,19 poin menjadi 964,17. IHSG melemah di tengah mayoristas bursa Asia yang menguat dan usai Bank Indonesia mengumumkan suku bunga acuan tetap ditahan di 6%.

Selain itu, BI juga memutuskan suku bunga deposit facility tetap 5,25% dan suku bunga lending facility tetap 6,75%. Langkah itu seiring target BI tetap berfokus pada kebijakan moneter yang pro-stability, yakni untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah. BI membuka peluang https://www.gazetasheshi.com/ penurunan suku bunga di semester II 2024, dengan mempertimbangkan jika rupiah menguat lebih cepat dan inflasi lebih rendah.

Secara sektoral pelemahan IHSG akibat 9 sektor saham menurun, dipimpin sektor kesehatan minus 1,68%, teknologi dan energi masing-masing melemah 0,75% dan 0,64%. Hanya 1 sektor saham menguat yakni transportasi & logistik naik 0,31%. Saham-saham yang naik tertingi IMJS, TBMS, IMAS, HUMI, dan INRU. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam yakni KAYU, RAJA, GZCO, GTBO dan IRRA.

Frekuensi perdagangan saham 1.045.502 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,98 miliar lembar senilai Rp10,70 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 322 saham turun dan 245 stagnan. Bursa saham regional Asia mayoritas menguat, yakni indeks Nikkei melesat 1,59% jadi 33.140,50, indeks Hang Seng menguat 0,04% jadi 16.621,13, indeks Shanghai bertambah 0,57% ke 2.918,71, serta indeks Strait Times meningkat 0,19% jadi 3.113,99.

Ringkasan Berita Pasar

PPRE

PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan perolehan kontrak baru Rp8,26 triliun pada 2024, dan 62,5% dari total kontrak baru tersebut diprediksi diperoleh dari sektor pertambangan. PPRE membidik penjualan Rp5,9 triliun yang terdiri dari carry over Rp4,3 triliun keluaran hk dan sisanya dari penjualan tahun depan. Perusahaan menyiapkan belanja modal Rp920 miliar untuk mencapai target tersebut, dengan Rp800 miliar diinvestasikan di alat pertambangan dan sisanya untuk mendukung pekerjaan umum dan sistem keamanan kerja.

Sektor Otomotif

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan insentif konversi motor listrik menjadi Rp10 juta dari sebelumnya Rp7 juta per orang. Langkah ini guna mempercepat pencapaian target pemerintah dalam program melakukan konversi motor berbasis bahan bakar menjadi berbasis baterai.

HMSP : last price Rp875

Harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) naik 1,16% atau bertambah 10 poin menjadi Rp875 pada Kamis (21/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham HMSP di rentang harga Rp845 hingga Rp870, dengan target harga ambil untung di Rp900 dan Rp910, serta stop rugi di Rp835.

SMRA : last price Rp565

Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menguat 0,89% atau bertambah 5 poin menjadi Rp565 pada Kamis (21/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham SMRA di kisaran Rp540 hingga Rp560, dengan target harga ambil untung di Rp580 dan Rp600, serta stop rugi di Rp530.

ICBP : last price Rp10.550

Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah 0,24% atau berkurang 25 poin pada Kamis (21/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) di rentang harga Rp10.400 hingga Rp10.550, dengan target harga ambil untung di Rp10.675 dan Rp10.800, serta stop rugi di Rp10.350.