Aksi Bunuh Diri Remaja SMA Karna Asmara di Sulsel – Angka kematian dengan cara bunuh diri masih menjadi perhatian di dunia. Bahkan menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan jumlah angka kematian akibat bunuh diri di dunia mendekati 800.000 per tahun hampir 1 kematian setiap 40 detik. Tak terkecuali di Indonesia, pada 2018 tercatat 265 juta orang meninggal dunia akibat bunuh diri. Jika diasumsikan, rata-rata sekitar 9.000 kasus kematian dengan bunuh diri terjadi di Indonesia.
Bahkan data Kemenkes kembali mencatat keinginan untuk bunuh diri telah menyasar anak pada kisaran SMP sampai SMA, dari hasil survei 10.837 responden, sebanyak 4,3 persen lali-laki dan 5,9 persen perempuan memiliki keinginan untuk bunuh diri. Hingga kabar duka datang dari Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Betapa tidak seorang siswi SMK di Kelurahan Bombongan, inisial FM (17) nekat bunuh diri. Pemicunya, karena putus cinta. Remaja malang itu mengakhiri hidupnya menggunakan dasi sekolah yang diikatkan ke pohon jambu untuk gantung diri.
Baca Juga:
Bunuh Diri Karna Asmara
Kita sudah periksa lelaki AL, dari pengakuan dia ia memang sebelumnya menjalin hubungan asmara dengan korban dan baru saja putus dua hari yang lalu,” pungkas Sarlly. Selain FM, baru-baru ini juga ada kabar seorang remaja putri berinisial NLS (17) tengah mencoba melakukan percobaan bunuh diri di Pantai Seseh, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Niat Bunuh Diri yang Sempat di Cegah
Aksi nekat NLS ini tidak sampai meregang nyawanya. Lantaran upaya bunuh diri berhasil dicegah oleh petugas Balawista Badung. Selanjutnya, petugas langsung berenang untuk menolong korban dan dievakuasi ke pinggir pantai. Kemudian, setelah berhasil diselamatkan korban dibawa ke Puskesmas untuk diberikan pertolongan. Namun demikian untuk motif remaja putri tersebut melakukan bunuh diri, pihaknya belum bisa mengetahui karena kondisi korban masih labil. “Iya (dia berenang) tengah laut. Motif, masih Lidik dan dipelajari (kondisi korban) belum stabil,” ujar Kasubag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa.
Bunuh Diri Menggunakan Dasi Sekolah
Remaja malang itu mengakhiri hidupnya menggunakan dasi sekolah yang diikatkan ke pohon jambu untuk gantung diri. Perasaan FM pun diketahui berdasarkan sepucuk surat yang ia tulis sebelum mengakhiri hidupnya. Dalam surat itupun tertulis perasaan FM untuk kekasihnya dan permohonan maaf kepada kedua orang tuanya. “Dugaannya disebabkan karena korban sudah tidak sanggup menghadapi masalah yang menimpanya dimana korban menulis surat curahan hati sebelum melakukan gantung diri,” tutur Kapolres Tana Toraja, AKBP Sarlly Sollu.
Mantan Pacar Korban di Periksa Polisi
Kemudian polisi juga telah memeriksa seorang remaja laki-laki berinisial AL (17), yang disebutkan FM dalam suratnya yang ia tulis sebelum nekat mengakhiri hidupnya. Sarlly menjelaskan bahwa AL ini adalah kekasih FM.