2 Hal yang Mempengaruhi Kenaikan Minyak Dunia – Harga minyak global pada awal perdagangan Senin kembali menguat akibat memanasnya konflik di wilayah Laut Merah yang mengindikasikan berkurangnya pasokan ke depan. Pada perdagangan Senin pukul 09.45 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2024 naik 0,18% atau 0,13 poin menjadi US$72,81 per barel. Harga minyak Brent kontrak Maret 2024 juga naik 0,28% atau 0,22 poin menuju US$78,51 per barel. Harga minyak mentah sebelumnya pada Jumat juga meningkat lebih dari 2% lantaran Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan serangan pada target-target militer Houthi di Yaman. Angkatan bersenjata AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi Yaman, termasuk di Ibu Kota Sanaa dan Hodeidah, menggunakan pesawat, kapal perang, dan kapal selam.
Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengatakan aksi militer tersebut dia perintahkan sebagai respons terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Serangan itu menargetkan depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara Houthi. Harga minyak berada di level tertinggi hampir dua bulan. Pertumbuhan ekonomi AS yang sehat dan tanda-tanda stimulus Tiongkok mendukung prospek permintaan minyak mentah, sehingga mendorong spekulasi bullish pada minyak mentah. Harga minyak mentah berjangka AS menetap 0,8 persen lebih tinggi pada USD78,01 per barel dan kontrak Brent turun 1,4 persen menjadi USD83,62 per barel.
Baca Juga: 4 Fakta Perdagangan Senjata Ilegal yang Terjadi di Papua
Gejolak di Timur Tengah Berlanjut
Kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai gangguan suplai di Timur Tengah juga telah membantu harga minyak di minggu ini. Perang Israel-Hamas menunjukkan sedikit tanda-tanda eskalasi, sementara pasukan yang dipimpin AS juga terus bentrok dengan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang pada gilirannya terus melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Pengadilan Dunia pada Jumat memerintahkan Israel untuk mengambil semua langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah tindakan genosida di Gaza, dan mengatakan bahwa Israel harus mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi kemanusiaan.
Harapan Pertumbuhan Permintaan dari AS dan Tiongkok
Patokan minyak mentah masih berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober, setelah data Kamis menunjukkan ekonomi AS berekspansi lebih cepat daripada yang diperkirakan pada kuartal keempat. Hal itu menunjukkan ketahanan ekonomi di negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia ini. Selain itu, data yang dirilis Jumat menunjukkan pertumbuhan harga AS naik 0,2 persen seperti yang diharapkan pada Desember, tingkat yang diyakini banyak ekonom dapat membantu mendinginkan inflasi kembali ke target Federal Reserve, membuka potensi penurunan suku bunga lebih awal.
Proyeksi Harga Minyak
- Referensi Teknikal : Sell selama di Bawah 73,48
- Resistance 1 : 72,80
- Resistance 2 : 73,48
- Support 1 : 71,79
- Support 2 : 71,11
Menurut Monex, dalam grafik 1 jam harga minyak berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek di sesi perdagangan Asia (15/1/2024), selama harga bergerak di dalam channel bearish dengan menguji support terdekat di 71,79 sebelum membidik support yang lebih kuat di 71,11. Sentimen negatif lainnya yang dapat memicu penurunan harga minyak dalam grafik 1 jam juga terlihat dari pergerakan indikator MACD yang berada di zona bearish, di bawah level 0.00. Di dalam grafik 15 menit, harga Oil juga berpotensi bergerak turun selama bergerak di bawah level 73,48, yang merupakan area Simple Moving Average 100, yang juga dapat menjadi level resistance kuat. Tren negatif lainnya untuk pergerakan harga Oil di dalam grafik 15 menit juga terlihat dari pergerakan indikator Stochastic Oscillators yang ke bawah. Tren negatif lainnya untuk pergerakan harga Oil di dalam grafik 15 menit juga terlihat dari pergerakan indikator Stochastic Oscillators yang ke bawah.